Islamic Painting Club

Islamic Painting Club
Karya : GUNUNG SUKATON, Pengelola SEKAR IMAGE

Senin, 26 Agustus 2019

Latihan Bahasa Arab

Petuah Unik Bahasa Arab untuk Melatih Lisan Anda, Bisa Begini ya?

Petuah Unik Bahasa Arab untuk Melatih Lisan Anda, Bisa Begini ya?

Ini adalah salah satu penggalan nasehat yang saya dapat dulu pas masa kuliah, sekitaran tahun 2010, boleh saya minta Anda membacanya?

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ كَفَّ فَكَّهُ وَفَكَّ كَفَّهُ
وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ فَكَّ فَكَّهُ وَكَفَّ كَفَّهُ
فَكَمْ مِنْ فَكَةِ كَفٍّ كَفَتْ فُكُوكَهُمْ
وَكَمْ مِنْ كَفَةِ فَكٍّ فَكَتْ كُفُوفَهُمْ
كَفُّوا فُكُوكَكُمْ وَفَكُّوا كُفُوْفَكُمْ .

Sudah baca belum, ayo dibaca pelan-pelan, karena akan melatih Anda mengeja dan melafalkan setiap huruf-hurufnya!
Sudah?

Berikut saya artikan buat Anda:
خَيْرُ النَّاسِ مَنْ كَفَّ فَكَّهُ وَفَكَّ كَفَّهُ
Sebaik-baik manusia adalah orang yang bisa menahan mulutnya (yaitu menjaga ucapannya) dan membuka tangannya (yaitu ringan tangan dan suka membantu)


وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ فَكَّ فَكَّهُ وَكَفَّ كَفَّهُ
Sejelek-jelek manusia adalah orang yang suka membuka mulutnya (yaitu tidak menjaga mulutnya) dan menahan tangannya (yaitu tidak suka menolong)


فَكَمْ مِنْ فَكَةِ كَفٍّ كَفَتْ فُكُوكَهُمْ
Betapa banyak orang yang membuka tangannya (suka menolong) menahan mulutnya (menjaga ucapannya)


وَكَمْ مِنْ كَفَةِ فَكٍّ فَكَتْ كُفُوفَهُمْ
Dan betapa banyak orang yang menahan tangannya (tidak suka menolong) membuka mulutnya (tidak menjaga ucapannya)


كَفُّوا فُكُوكَكُمْ وَفَكُّوا كُفُوْفَكُمْ .
Tahanlah mulut-mulut kalian (yaitu jagalah mulut kalian) dan bukalah tangan-tangan kalian (yaitu suka menolong)

Yang sudah baca mana? Saya doakan semoga cepat mahir Bahasa Arab!

@dr.rifyal
Arabic Quantum

Kunjungi juga : 

 Arabic quantum learning
Download buku buku islam.

Minggu, 25 Agustus 2019

TEKNIK MENGAJAR MASA KINI

15 Metode Pembelajaran dan Teknik Mengajar Guru Masa Kini

Metode Pembelajaran
Menjadi guru merupakan pekerjaan yang menuntut pembaharuan di setiap harinya. Pembaharuan tersebut tak hanya berdasarkan instrument dalam pengajaran, namun dituntut untuk cerdas pula mengkomparasikan instrument pengajaran dengan wawasan yang dimilikinya. Bagi mereka yang memang memiliki passion dalam dunia mengajar, tentu akan cerdik untuk selalu mencari metode pembelajaran terbaik yang bisa di aplikasikan kepada para muridnya yang berbeda di setiap harinya.
Bagi anda para guru dimanapun anda berada, berikut 15 Teknik Mengajar Guru Masa Kini dapat di terapkan kepada para murid dalam metode pembelajaran di kelas.
  1. Honesty
Guru Mengajar
Pengajar wajib menanamkan sikap berani untuk menyatakan ketidaktahuan pada para siswannya. Dengan menanamkan sikap berani dalam menyatakan ketidaktahuan, maka para siswa secara tidak langsung diajarkan untuk berani mengakui kesalahan yang telah di perbuatnya. Tugas guru adalah memberikan semangat siswanya yang berani berkata tidak tau daripada harus mempermalukan siswanya di depan kelas ketika ia tidak bisa. Namun perlu diingat, pemberian apresiasi tersebut haruslah di lakukan dengan cara yang tepat, tidak seolah-olah menyetujui semua siswa yang sedikit-sedikit tidak tahu, karena hal tersebut juga berdampak pada matinya kreativitas siswa untuk mengmbil resiko setiap apa yang dilakukan.
  1. Commenting On Student Question
Jangan membiarkan siswa menjawab tanpa diberikan apresiasi yang baik, walaupun siswa tersebut menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut salah. Karena mereka yang telah berani menjawab pertanyaan, berarti memiliki value lebih dibandingkan rekan-rekannya yang lain yang tidak berani menjawab. Apresiasi tersebut tak melulu berbentuk barang, ataupun sanjungan, namun dengan memberikan komentar bijak dan baik pun menjadi salah satu apresiasi yang sangat berguna bagi siswa itu sendiri, ataupun siswa yang lainnya.
  1. Question & Answer Method
Dikala suasana kelas lagi bête, ngebosenin tentu membuat tensi darah pengajar beku, hingga bingung tak menentu. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mencairkan suasana namun tetap apik adalah mengajukan pertanyaan. Pertanyaan dapat dilakukan dengan cara yang tak biasa, sehingga menarik perhatian siswa. Cara bertanya seperti dengan mengungkapkan fenomena terupdate yang dikomparasikan dengan pembelajaran adalah metode ampuh yang dapat diterapkan. Teknik bertanya ini berguna untuk menarik perhatian siswa dan membuatnya bergairah untuk menerima informasi selanjutnya. Jangan biasakan tetap menerabas membaca buku teks, padahal siswa di belakang sudah tergeletak kepalanya di atas meja, karena mendengarkan khotbah ilmu monoton yang anda peragakan.
  1. Focus & Point Basis
Terkadang metode pembelajaran yang menerapkan slide dalam menjelaskan materi, tujuan awalnya adalah untuk membantu siswa untuk memahami apa yang di khotbahkan. Namun yang terjadi saat ini, media power point yang di berikan guru justru malah menjadi buku teks di dinding. Banyak dari guru yang mencampurkan banyak sekali tulisan, yang sebenarnya bisa di baca sendiri oleh para siswanya. Yang lebih anehnya, sebagian guru mejelaskan materi juga membaca buku. Lantas buat apa power point tersebut? Menggunakan power point cobalah fokus terhadap intin dari point yang ada, dengan mengkomparasikan beberapa video singkat atau musik, karena hal tersebut sangat bermanfaat untuk membangkitkan gairah siswa yang tengah bosan mendengarkan materi dari pagi hingga sore.
  1. Self Reflection
Mempersilahkan siswa menjawab pertanyaan yang dilontarkan siswa tersebut untuk membantunya mengasah pola pikir. Selain membantu mengasah pola pikir siswa, metode ini juga berguna untuk mendidik siswa untuk ikut serta memberikan solusi dari sebuah masalah yang ia ajukan. Fungsi guru adalah sebagai penuntun dan pembimbing jika jawaban dari apa yang ia ajukan sendiri tidak tepat.
Menjadi guru merupakan pekerjaan yang menuntut pembaharuan di setiap harinya. Pembaharuan tersebut tak hanya berdasarkan instrument dalam pengajaran, namun dituntut untuk cerdas pula mengkomparasikan instrument pengajaran dengan wawasan yang dimilikinya. Bagi mereka yang memang memiliki passion dalam dunia mengajar, tentu akan cerdik untuk selalu mencari teknik terbaik yang bisa di aplikasikan kepada para muridnya yang berbeda di setiap harinya.
Bagi anda para guru dimanapun anda berada, berikut ini merupakan salah satu teknik yang dapat di terapkan kepada para murid dalam teknik pembelajaran di kelas.
  1. Reasoning & Argumentation
Menjabarkan alasan dari suatu materi yang dianggap sulit agar siswa semakin paham. Dengan menerapkan langkah ini, akan membuat murid paham secara menyeluruh dari materi yang disampaikan oleh guru di depan kelas. Pentng sekali untuk menggunakan reasoning argumentation dalam menjelaskan materi-materi sulit, karena apabila materi sulit tak di jabarkan secara mendalam dengan berbagai alasan dan argumentasi valid di lapangan, membuat siswa menganggap anda omong besar yang hanya anda ketahui sendiri.
  1. Picture & Group Technology
Mengenal Teknik Mengajar Guru Masa Kini
Di jaman modern yang serba digital saat ini, tentu pembelajaran yang masih menggunakan cara kuno, hanya sekedar khotbah satu arah akan sangat mubadzir tenaga, bagi guru itu sendiri. Mungkin niat kebaikan tanpa tulus ikhlas ingin mencerdaskan anak bangsa melalui khotbah satu arah tersebut tidaklah salah, namun penting untuk memahami karakter anak yang mengikuti perkembangan zaman. Ya Mengajar menggunakan bantuan media gambar atau tulisan merupakan salah satu ikhtiar seorang guru berinovasi dalam pembelajaran. Maka sangat dianjurkan bagi para guru, atau bahkan dosen segaligus melek tekhnologi, atau jika tidak bisa mintalah bantuan pada rekan anda yang sedikit paham pada tekhnologi untuk menyiapkan materi.
  1. Body Language
Dengan memanfaatkan body language yang tepat dan ekspresif sangat bermanfaat dalam memahamkan siswa terhadap materi yang disampaikan. Dengan menggunakan body language yang pas dan tepat bahkan sedikit atraktif, memudahkan siswa dalam mengembangkan imajinasinya terhadap apa yang dijelasakan oleh guru di depan. Selain itu dengan memanfaatkan body language, berfungsi dalam menarik perhatian para siswa/ siswi. Menggunakan gerakan-gerakan tubuh supaya penyampaian lebih jelas, menarik perhatian siswa serta mudah untuk diingat.
  1. Teaching Motivating
Mengenal Teknik Mengajar Guru Masa Kini
Model ini merupakan model yang dikembangkan oleh John M. Keller, dari Florida State University pada tahun 1983-1987. Model ini pun memiliki empat strategi pokok di dalamnya untuk memotivasi pembelajaran yaitu; Attention yang berkaitan dengan pemeliharaan terhadap minat, keingintahuan, dan juga perhatian.
  1. Analogy & Case Study
Mengenal Teknik Mengajar Guru Masa KiniMengajar dengan memberikan contoh studi kasus berdasarkan hal-hal yang ada di sekitar. Dengna melakukan analogi dan study kasus secara tepat, siswa akan mudah untuk membayangkan kegunaan materi yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari. Hindari penggunaan analogy ataupun case study yang asing bagi siswa. Karena hal itu malah justru semakin membingungkan para siswa menerima materi.
Menjadi guru merupakan pekerjaan yang menuntut pembaharuan di setiap harinya. Pembaharuan tersebut tak hanya berdasarkan instrument dalam pengajaran, namun dituntut untuk cerdas pula mengkomparasikan instrument pengajaran dengan wawasan yang dimilikinya. Bagi mereka yang memang memiliki passion dalam dunia mengajar, tentu akan cerdik untuk selalu mencari teknik terbaik yang bisa di aplikasikan kepada para muridnya yang berbeda di setiap harinya.
Bagi anda para guru dimanapun anda berada, berikut ini merupakan salah satu teknik yang dapat di terapkan kepada para murid dalam teknik pembelajaran di kelas.
  1. Story Telling
Mengenal Teknik Mengajar Guru Masa Kini
Mengajar dengan cara seperti orang bercerita sehingga siswa tertarik dan mudah memahami. Dengan cara ini anda memiliki keungulan untuk menarik interest para siswa. Dengan alur cerita yang cerdik dan apik bahkan secara tidak langsung anda dapat menghipnotis para siswa agar mereka antusias memperhatikan setiap materi yang anda ucapkan.
  1. Discussion & Feedback
Mengenal Teknik Mengajar Guru Masa Kini
Dengan melakukan diskusi akan sangat membantu dalam melibatkan siswa-siswa yang selama ini kurang aktif ketika di dalam kelas. Selain itu di tengah diskusi yang dilakukan para siswa, berilah feedback hasil dari diskusi mereka. Memberikan jawaban dengan membuat contoh yang mudah dipahami oleh siswa, juga salah satu dari feedback yang dapat dilakukan.
  1. Scanning & Levelling
Mengenal Teknik Mengajar Guru Masa Kini
Memahami bahwasanya setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga setiap siswa tidak dapat di berikan metode yang sama. Oleh sebab itu cobalah cara mengajar dengan memahami dan menyesuaikan dengan tingkat kecerdasan para siswa
  1. Applied Learning
Mengenal Teknik Mengajar Guru Masa Kini
Menggunakan metode praktek yang dicontohkan oleh guru dan kemudian dilakukan sendiri oleh siswa. Cara ini adalah pengapliasian yang mampu untuk mempertahankan informasi yang telah di berikan pada siswa dalam memorinya.
  1. Active Interaction
Mengenal Teknik Mengajar Guru Masa Kini
Mengajar sembari aktif berinteraksi dengan siswa, seperti melakukan kontak mata, mengatur nada bicara, dan lain-lain. Dengan begitu kedekatan dan ikatan emosional antara siswa dan guru juga akan terjalin dengan baik. By: Muhamad Fadhol Tamimy

Minggu, 18 Agustus 2019

INSPIRASI MENGAJAR MENYENANGKAN

7 Inspirasi Metode Mengajar Unik Agar Kelas Menyenangkan

Ruangguru writer

Mar 17, 2017  

Pada umumnya, sosok guru identik dengan penampilan rapi, kaku, dan disiplin ketat. Tak jarang pula profesi pahlawan tanpa tanda jasa ini dianggap membosankan. Bahkan, banyak juga anggapan bahwa guru cenderung membuat murid merasa segan, bahkan takut. Alhasil, jam istirahat dan pulang adalah yang paling dinanti karena suasana di kelas penuh ketegangan. Yuk ubah pandangan tersebut! Berikut ada 7 guru yang mempraktikkan metode pengajaran unik yang bisa dijadikan inspirasi. Simak yuk!
1. Membuat Peace Post Card
Saara Suaib Hanafi, seorang guru Bahasa Inggris di SMP Al-Azhar 9 Bekasi berhasil menciptakan metode mengajar unik dan inovatif. Metode tersebut disebut dengan Peace Post CardPeace Post Card adalah terobosan yang dilakukan Saara dalam dunia belajar di Indonesia. Setiap siswa diberikan kartu seperti kartu pos yang nantinya akan mereka tuliskan pesan perdamaian. Di sini, para siswa diajarkan untuk mampu menyampaikan pendapat. Kemudian hasilnya akan dipresentasikan dengan siswa di luar negeri melalui aplikasi Skype. Sungguh menarik sekali metode yang dibuat Saara ini.
Metode mengajar - Saara Suaib Hanafi di Barcelona Saara Suaib Hanafi di Barcelona (Sumber: swa.co.id)
Berkat karya inovasi metode mengajar uniknya Saara juga berhasil mewakili Indonesia di Barcelona, Spanyol. Saara mengikuti Ajang Microsoft Global Education Forum pada Bulan Maret 2014. Di sana, Saara meraih juara learning tools yang dilombakan bersama 5 kelompok guru internasional lain. Saara sangat menyukai profesi guru karena dia berpikir bahwa hanya dengan menjadi guru dia bisa bermanfaat untuk orang lain. Dia ingin memberi inspirasi dari apapun bentuknya yang baik untuk para siswanya.
2. Simulasi Kesadaran Berkonstitusi
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sering kali dianggap remeh. Siswa merasa kebingungan, untuk apa sih belajar PKN? Mereka cukup pusing dengan banyaknya hafalan. Menurut Rahayuningsih, seorang guru di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta, metode mengajar secara konvensional pelajaran PKN ini malah membuat siswa bosan. Berawal dari permasalahan itu, guru yang biasa dipanggil Yayuk ini membuat metode mengajar unik, yaitu Simulasi Kesadaran Berkonstitusi.
Yayuk memberikan materi PKN yang berisi 37 pasal seperti bermain Monopoly. Namun, bedanya adalah kertas yang digunakan lebih besar ukurannya dan bisa ditempelkan pada papan tulis ukuran kecil. Siswa ada yang berperan sebagai fasilitator, narasumber, penonton, dan pemain. Hasilnya, siswa dapat menghafalkan isi kandungan pasal-pasal melalui kartu masalah dan kartu sanksi yang dibuat. Metode unik ini sudah diterapkan di sekolah tempatnya mengajar. Hebatnya, metode ini pun membawa dirinya menjadi Juara 1 Lomba Kreativitas Guru Tingkat Nasional pada tahun 2013.
3. Multimedia Interaktif
Di zaman digital seperti sekarang ini, cocok sekali menerapkan metode mengajar berbasis multimedia. Nura Uma Annisa, guru Taman Kanak-kanak (TK) Al Azhar 22, Semarang berhasil menerapkan multimedia pembelajaran interaktif. Nura menghasilkan karya animasinya sendiri. Mulai dari pembuatan materi melalui merekam suaranya sendiri, pembuatan video, sampai dengan pembentukan gambarnya.
Metode mengajar - Nura mengajar anak TK Nura mengajar anak TK. (Sumber: tkalazhar22.com)
Menurutnya, merekam suara dan video secara real akan meningkatkan minat belajar anak-anak TK yang kebanyakan masih sulit membaca. Suaranya pun dibuat layaknya anak kecil. Jika mengambil suara lain, kadang masih seperti suara orang dewasa. Melihat gambar nyata dan menirukan suara anak-anak bisa membuat siswanya lebih memperhatikan dan mudah menyerap pelajaran. Nura berhasil meraih penghargaan Nasional Inovatif Teacher 2011 dan Microsoft Innovation Challenging Contexts Asia Pasific Forum 2012, New Zealand.
4. Alat Peraga Matematika
Matematika acapkali menjadi pelajaran yang ditakuti para siswa. Namun, Juli Eko Sarwono berhasil mengubah metode mengajarnya yang otoriter dan text book menjadi fun. Ia adalah seorang guru Matematika di SMP 19 Purworejo. Dulu, Juli menerapkan metode belajar yang membuat siswanya takut belajar mata pelajaran hitung-hitungan tersebut. Ia bahkan dikenal sebagai guru Matematika tergalak.
Akan tetapi, Juli mengubah itu semua. Semua sebutan galak yang diberikan siswa pada dirinya sirna. Ia menerapkan metode belajar yang cukup unik dengan alat peraga, misalnya motornya. Motor tersebut dimasukkan ke kelas hanya untuk sebagai contoh dalam materi tabung dan lingkaran. Niat banget ya? Tapi, cara ini tidak sia-sia dilakukan karena membuatnya masuk nominasi Liputan 6 Award 2013. Nilai para siswa di sekolahnya pun meningkat dengan penerapan metode tersebut.
5. Mengingat unsur kimia melalui lagu
Menghafal tabel periodik unsur yang dipenuhi huruf dan angka memang tidak mudah. Hal ini terkadang membuat siswa jadi keburu malas. Nah, untuk menyiasatinya, salah seorang guru di luar negeri membuat jembatan keledai untuk mempermudah siswanya dalam menghafal. Ia menggunakan lirik lagu Bad Romance milik Lady Gaga untuk menyusun tabel periodik unsur. Wah, kreatif sekali, bukan?
Metode mengajar - Rumus kimia yang dibuat seperti lagu lady gaga Rumus kimia yang dibuat seperti lagu lady gaga. (Sumber: humor.atresmedia.com)
Bagi para pengajar Kimia di Indonesia, cara mengajar unik ini patut dicoba lho. Malahan, kreativitas para pengajar pun akan terasah karena membuat jembatan keledai. Tidak ada salahnya untuk mengubah metode mengajar yang terlalu serius menjadi lebih fun. Itu semua dilakukan demi menumbuhkan kecintaan para siswa terhadap pelajaran Kimia.
6. Mengajar dengan Meme
metode mengajar Mengajar dengan meme. (Sumber: cdns.com)
Apa yang terpikir oleh Anda mengenai meme? Pasti langsung teringat dengan 9gag atau 1cak. Biasanya, meme ini banyak digemari sebagai hiburan karena gambar dan kata-katanya yang membuat kita tertawa dan geleng kepala. Nah, ada seorang guru yang memanfaatkan meme ini untuk mengajar. Salah satunya contohnya yaitu gambar di atas, untuk menjelaskan sifat-sifat cairan, ia menggunakan meme kucing sebagai sarana.
7. Membuat Rumus di Tangan
Seorang dosen Kimia bernama Zoe Waller, Universitas East Angelia, Inggris menggunakan kulitnya untuk mengajar tentang obat-obatan dan rangkaian molekul. Kulitnya menderita kelainan yang disebut dermatographia.Ini merupakan kondisi di mana bila menggembung akan memunculkan ruam gatal pada kulit. Dermatographia terjadi saat sel di bawah permukaan kulit melepaskan senyawa kimia histamin, meski di bawah tekanan paling ringan. Akan tetapi, penyakit yang dideritanya justru membuat Zoe berinisiatif melakukan metode mengajar unik tersebut. Mahasiswanya harus mempelajari 100 jenis obat setiap hari. Ia pun akan menggambarkan obat baru yang akan dipelajari di kulitnya.

Mengajar dengan menggambarkan di kulit. (Sumber: cdn.com)
Akan tetapi, untuk metode mengajar satu ini, tidak semua guru bisa melakukannya. Alternatif yang bisa dilakukan jika ingin mengikuti metode unik tersebut bisa diganti dengan menempelkan kertas yang sudah di gambar rumus-rumus Kimia.
Itulah beberapa metode mengajar unik yang dilakukan oleh guru-guru di dunia. Mereka melakukan itu semua hanya agar para muridnya bisa menyukai dan tidak merasa bosan belajar. Metode mengajar unik seperti apa yang pernah Anda lakukan? Yuk berbagi di kolom komentar. Siapa tahu bisa jadi inspirasi bagi guru lain. Cheers(DNI/TN).

Belajar Menyenangkan

Teknik Pembelajaran Yang Menyenangkan Bagi Siswa

Edukasippkn.com – Ada berbagai macam teknik pembelajaran yang menyenangkan baik di dalam ruangan kelas maupun di luar kelas.

Dalam kegiatan belajar mengajar daya serap peserta didik tidaklah sama. Dalam menghadapi perbedaan tersebut, strategi pengajaran yang tepat sangat dibutuhkan. 

Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah tersebut sehingga pencapaian tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik. 

Dengan pemanfaatan metode yang efektif dan efisien, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Proses belajar-mengajar yang baik, hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode pembelajaran secara bergantian atau saling bahu membahu satu sama lain.

Berikut ini akan kami bagikan model dan strategi pembelajaran aktif (Active learning) atau yang sring kita kenal dengan sebutan Strategi PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Metode PAIKEM sebagai alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk dapat mengaktifkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok.

Guru diharapkan dapat melakukan pengembangan, modifikasi, improvisasi atau mencari strategi atau metode lain yang dipandang lebih tepat. Karena pada dasarnya tidak ada strategi yang paling ideal/baik. Masing-masing strategi memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Hal ini sangat tergantung pada beberapa faktor, seperti tujuan yang hendak dicapai, pengguna strategi (guru), ketersediaan fasilitas, kondisi peserta didik dan kondisi lainnya.

Aplikasi strategi PAIKEM harus bersifat variatif. Sekian banyak model strategi PAIKEM seharusnya tidak diterapkan secara tunggal, melainkan harus dikombinasi antara satu strategi dengan strategi lainnya. Kombinasi dua strategi atau lebih ini sangat menopang ketuntasan pencapaian tujuan optimal.

Pemilihan dua atau lebih strategi dalam satu proses pembelajaran harus melihat dan mencermati Kompetensi Dasar disampaikan. Disamping itu, kombinasi dua strategi atau lebih ini sangat sesuai dengan prinsip dasar PAIKEM, yakni, pembelajaran serba variasi. Proses pembelajaran harus menggunakan variasi metode, variasi strategi, variasi media, dan variasi sumber belajar.

Berikut ini macam-macam metode pembelajatan PAIKEM dan langkah-langkah penerapanya :

1. Everyone Is A Teacher Here (Setiap murid sebagai guru)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas.
·       Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.
·       Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-masing, sambil memikirkan jawabannya.
·       Undang sukarelawan (volunter) untuk membacakan pertanyaan yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca--tanpa langsung menunjuknya).
·       Mintalah dia memberikan respons (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya.
·       Berikan apresiasi (pujian/tidak menyepelekan) terhadap setiap jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah.
·       Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia.
·       Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Tujuan penerapan metode ini adalah: membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah.

2. Writing In Here And Now (Menulis Pengalaman secara Langsung)

Menulis dapat membantu peserta didik merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah mereka alami.

Langkah-langkah penerapan strategi ini adalah :

·       Guru memilih jenis pengalaman yang diinginkan untuk ditulis oleh peserta didik. Ia bisa berupa peristiwa masa lampau atau yang akan datang. Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang pengalaman yang telah dipilih untuk tujuan penulisan reflektif. Guru memberitahu mereka bahwa cara yang berharga untuk merefleksikan pengalaman adalah mengenangkan atau mengalaminya untuk pertama kali di sini dan saat sekarang. Dengan demikian tindakan itu menjadikan pengaruh lebih jelas dan lebih dramatik dari pada menulis tentang sesuatu di "sana dan kemudian" atau di masa depan yang jauh.
·       Guru memerintahkan peserta didik untuk menulis, saat sekarang, tentang pengalaman yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk memulai awal pengalaman dan menulis apa yang sedang mereka dan lainnya lakukan dan rasakan. Guru menyuruh peserta didik untuk menulis sebanyak mungkin yang mereka inginkan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dan perasaan-perasaan yang dihasilkannya.
·       Guru memberikan waktu yang cukup untuk menulis. Peserta didik seharusnya tidak merasa terburu-buru. Ketika mereka selesai, guru mengajak mereka untuk membacakan tentang refleksinya.
·       Guru mendiskusikan hasil pengalaman peserta didik tersebut bersama-sama.
·       Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

3. Reading Aloud (Metode Membaca dengan Keras)

Membaca suatu teks dengan keras dapat membantu peserta didik memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, dan merangsang diskusi. Strategi tersebut mempunyai efek pada memusatkan perhatian dan membuat suatu kelompok yang kohesif.

Prosedur dari strategi ini adalah sebagai berikut :

·       Guru memilih sebuah teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan keras, misalnya tentang manasik haji. Guru hendaknya membatasi dengan suatu pilihan teks yang kurang dari 500 kata.
·       Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat. Guru memperjelas poin-poin kunci atau masalah-masalah pokok yang dapat diangkat.
·       Guru membagi bacaan teks itu dengan alinea-¬alinea atau beberapa cara lainnya. Guru menyuruh sukarelawan-sukarelawan untuk membaca keras bagian-bagian yang berbeda.
·       Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di beberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian guru memunculkan beberapa pertanyaan, atau memberikan contoh-contoh. Guru dapat membuat diskusi-diskusi singkat jika para peserta didik menunjukkan minat dalam bagian tertentu. Kemudian guru melanjutkan dengan menguji apa yang ada dalam teks tersebut.
·       Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Catatan :

Ketiga contoh strategi di atas bertujuan untuk lebih memotivasi pembelajaran aktif secara individu. Sedangkan contoh berikutnya lebih memotivasi belajar aktif bersama, cooperative learning.

4. The Power Of Two& Four (Menggabung 2 dan 4 Kekuatan)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Tetapkan satu masalah/pertanyaan terkait dengan Kompetensi Dasar/Indikator/Tujuan pembelajaran.
·       Beri kesempatan pada peserta untuk berpikir sejenak tentang masalah tersebut.
·       Bagikan kertas pada tiap peserta didik untuk menuliskan pemecahan masalah/ jawaban (secara mandiri) lalu periksalah hasil kerjanya.
·       Perintahkan peserta didik bekerja berpasangan 2 orang dan berdiskusi tentang jawaban masalah tersebut, lalu periksalah hasil kerjanya.
·       Peserta didik membuat jawaban baru atas masalah yang disepakati berdua, lalu
·       Selanjutnya perintahkan peserta didik bekerja berpasangan 4 orang dan berdiskusi lalu bersepakat mencari jawaban terbaik, lalu periksalah hasil kerjanya.
·       Jawaban bisa ditulis dalam kertas atau lainnya, dan guru memeriksa dan memastikan setiap kelompok telah menghasilkan kesepakatan terbaiknya menjawab masalah yang dicari.
·       Guru mengemukakan penjelasan dan solusi atas permasalahan yang didiskusikan tadi.
·       Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Tujuan penerapan metode ini adalah membiasakan belajar aktif secara individu dan kelompok (belajar bersama hasilnya lebih berkesan).

5. Information Search (Mencari Informasi)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Tersedia referensi terkait topik pembelajaran tertentu sesuai Kompetensi Dasar/Indikator/Tujuan pembelajaran. (misalnya: hakikat manusia dalam Islam).
·       Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut.
·       Mampu mengidentifikasi karakter manusia Muslim kaffah.
·       Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut.
·       Carilah ayat dan Hadis terkait.
·       Bagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3 orang).
·       Peserta ditugasi mencari bahan di perpustakaan/warnet yang sudah diketahui oleh guru bahwa bahan tersebut benar-benar ada.
·       Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, guru membantu dengan cara membagi referensi kepada mereka.
·       Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi tersebut yang dibatasi oleh waktu (mis 10 menit) oleh guru.
·       Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas.
·       Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan topik tersebut.
·       Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Tujuan penerapan metode ini adalah memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan suatu ilmu pengetahuan dengan proses mencari sendiri.

6. Point- Counter Point (Beradu pandangan sesuai perspektif tertentu)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Pilih satu topik yang mempunyai dua perspektif (pandangan) atau lebih.
·       Bagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan perspektif (pandangan yang ada).
·       Pastikan bahwa masing-masing kelompok duduk pada tempat yang terpisah.
·       Mintalah masing-masing kelompok untuk menyiapkan argumen sesuai dengan perspektif kelompoknya.
·       Pertemukan kembali masing-masing kelompok dan beri kesempatan salah satu kelompok tertentu untuk memulai berdebat dengan menyampaikan argumen yang disepakati dalam kelompok.
·       Undang anggota kelompok lain untuk menyampaikan pandangan yang berbeda. Demikian seterusnya.
·       Beri klarifikasi atau kesimpulan dengan membandingkan isu-isu yang anda amati.

Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasi yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang aktual di masyarakat sesuai dengan posisi yang diperankan.

7. Reading Guide (Bacaan terbimbing)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Tentukan bacaan yang akan dipelajari.
·       Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi.
·       Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada peserta.
·       Tugas peserta adalah mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktivitas ini sehingga tidak memakan waktu yang berlebihan.
·       Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta.
·       Pada akhir pembelajaran, berilah ulasan atau penjelasan secukupnya.
·       Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Tujuan penerapan strategi ini adalah membantu peserta didik lebih mudah dan terfokus dalam memahami suatu materi pokok.

8. Active Debate (Debat aktif)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Kembangkan suatu pertanyaan yang berkaitan dengan sebuah kasus atau isu kontroversial dalam suatu topik yang relevan dengan Kompetensi Dasar/Indikator/Tujuan pembelajaran.
·       Bagi kelas menjadi dua kelompok; tugaskan mereka pada posisi “pro” satu kelompok, dan posisi “kontra” pada kelompok lainnya.
·       Minta setiap kelompok untuk menunjuk wakil mereka, dua atau tiga orang sebagai juru bicara dengan posisi duduk saling berhadapan.
·       Awali “debat” ini dengan meminta masing-masing juru bicara untuk mengemukakan pandangannya secara bergantian.
·       Setelah itu, juru bicara ini akan kembali ke kelompok mereka untuk minta pendapat guna mengatur strategi untuk membuat bantahan pada kelompok lainnya.
·       Apabila dirasa cukup, maka hentikan debat ini (pada saat puncak perdebatan) dengan tetap menyisakan waktu sebagai follow up dari kasus yang diperdebatkan.
·       Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Tujuan penerapan metode ini adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasi yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang kontroversial serta memiliki sikap demokratis dan saling menghormati terhadap perbedaan pendapat.

9. Index Card Match (Mencari jodoh/pasangan kartu)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas dan kertas tersebut dibagi menjadi dua kelompok.
·       Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada potongan kertas yang telah dipersiapkan. Setiap kertas satu pertanyaan.
·       Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat.
·       Kocoklah semua kertas tersebut sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
·       Bagikan setiap peserta satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktivitas yang dilakukan berpasangan. Sebagian peserta akan mendapatkan soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban.
·       Mintalah peserta untuk mencari pasangannya. Jika sudah ada yang menemukan pasangannya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberikan materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.
·       Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan suara keras kepada teman-teman lainnya. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya. Demikian seterusnya.
·       Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta tindak lanjut.

Tujuan penerapan metode ini adalah untuk melatih peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok.

10. Jigsaw Learning (Belajar melalui tukar delegasi antar kelompok/ Tim ahli)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Pilih materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen (bagian).
·       Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah peserta 25 sedang jumlah segmen yang ada ada 5 maka masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang.
·       Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang berbeda.
·       Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya.
·       Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
·       Berilah peserta didik pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.
·       Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Tujuan penerapan metode ini adalah untuk melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggung jawab secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi pokok kepada teman sekelasnya.

11. Role Play (Bermain Peran)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Menetapkan topik : (Konflik interpersonal, Konflik antar golongan, Perbedaan pendapat/perspektif, dll.
·       Tunjuk dua orang siswa/peserta didik maju ke depan untuk memerankan karakter tertentu: 10 -15 menit.
·       Mintalah keduanya untuk bertukar peran.
·       Hentikan role play apabila telah mencapai puncak tinggi/dirasa sudah cukup.
·       Pada saat kedua siswa/peserta didik memerankan karakter tertentu di muka kelas, siswa/peserta didik lainya diminta untuk mengamati dan menuliskan tanggapan mereka.
·       Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
·       Tujuan penerapan metode ini adalah :
·       Memberikan pengalaman kongkrit dari apa yang telah dipelajari.
·       Mengilustrasikan prinsip-prinsip dari materi pembelajaran.
·       Menumbuhkan kepekaan terhadap masalah-masalah hubungan sosial.
·       Menyiapkan/menyediakan dasar-dasar diskusi yang kongkrit.
·       Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa/peserta didik.
·       Menyediakan sarana untuk mengekspresikan perasaan yang tersembunyi di balik suatu keinginan.

12. Debat Berantai

Langkah-langkah Penerapan :
·       Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
·       Masing-masing kelompok ditunjuk koordinator untuk menulis.
·       Mereka diberi konsep atau gagasan yang mengundang pro-kontra.
·       Masing-masing kelompok memberikan pendapatnya dengan cara : Koordinator mengatur posisi duduk melingkar, Setiap anggota kelompok menyampaikan ide setuju dengan alasannya, bergantian anggota yang lain tidak setuju dengan alasannya, Pada putaran kedua, anggota yang tadi setuju berganti menyampaikan ide tidak setuju disertai alasan, sementara yang tidak setuju berganti menyampaikan setuju disertai alasannya, demikian hingga semua anggota selesai menyampaikan pendapat bebasnya.
·       Guru meminta siswa secara sukarela maju ke depan untuk menuliskan alasan yang setuju dan tidak setuju dari masing-masing kelompok tadi.
·       Guru menyimpulkan dan melakukan refleksi serta tindak lanjut.

Tujuan penerapan metode ini adalah untuk menggali kemampuan peserta didik agar bisa memberikan argumentasi (reasoning) antara dua pendapat yang kontradiktif supaya tidak berpikir ekstrem dalam menyikapi suatu masalah.

13. Listening Team (Tim Pendengar)

Strategi ini dimaksudkan untuk mengaktifkan seluruh peserta didik dengan membagi peserta didik secara berkelompok dan memberikan tugas yang berbeda kepada masing-masing kelompok tersebut.

Strategi ini dapat dibuat dengan prosedur sebagai berikut :

·       Peserta didik dibagi ke dalam empat kelompok. Setiap kelompok mempunyai peran dan tugas sendiri-sendiri. Kelompok 1 (sebagai kelompok penanya) bertugas membuat pertanyaan yang didasarkan pada materi yang telah disampaikan oleh guru. Kelompok 2 (sebagai kelompok setuju) bertugas menyatakan poin-poin mana yang disepakati dan menjelaskan alasannya. Kelompok 3 (sebagai kelompok tidak setuju) bertugas mengomentari poin mana yang tidak disetujui dan menjelaskan alasannya. Kelompok 4 (sebagai pembuat contoh) bertugas membuat contoh atau aplikasi materi yang baru disampaikan oleh guru.
·       Guru menyampaikan materi pelajaran. Setelah selesai, kelompok-kelompok tersebut diberi waktu untuk melaksanakan tugas sesuai dengan yang ditetapkan. Tugas guru memberikan pengarahan dan pendampingan agar empat kelompok tersebut mengemukakan tugasnya dengan baik. Selain itu, guru juga memberikan komentar dan meluruskan jika ada pendapat kelompok yang menyimpang terlalu jauh dari materi pelajaran.
·       Guru melakukan klarifikasi, kesimpulan dan tindak lanjut.

Tujuan penerapan metode ini adalah untuk melatih peserta didik agar terbiasa belajar kelompok secara harmonis untuk mencapai hasil belajar yang lebih efektif.

14. Team Quiz (Pertanyaan Kelompok)

Prosedur metode ini adalah sebagai berikut :

·       Guru memilih topik yang dapat dipresentasikan dalam tiga bagian, misalnya tentang pernikahan dan perceraian dalam Islam.
·       Guru membagi peserta didik menjadi tiga kelompok.
·       Guru menjelaskan bentuk sesinya dan memulai presentasi. Guru membatasi presentasi sampai 10 menit atau kurang.
·       Guru meminta tim A menyiapkan quiz yang berjawaban singkat. Quiz ini tidak memakan waktu lebih dari lima menit untuk persiapan. Tim B dan C memanfaatkan waktu untuk meninjau lagi catatan mereka.
·       Tim A menguji anggota tim B. Jika Tim B tidak bisa menjawab, Tim C diberi kesempatan untuk menjawabnya.
·       Tim A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota Tim C, dan mengulangi proses yang sarna.
·       Ketika quiz selesai, guru melanjutkan pada bagian kedua pelajaran, dan menunjuk Tim B sebagai pemimpin quiz.
·       Setelah Tim B menyelesaikan ujian tersebut, guru melanjutkan pada bagian ketiga dan menentukan tim C sebagai pemimpin quiz.

Tujuan penerapan metode Teknik tim ini dapat meningkatkan kemampuan tanggungjawab peserta didik tentang apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan.

15. Small Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (misal: maksimal 5 murid).
·       Setiap kelompok menyepakati ketua dan sekretaris kelompok.
·       Guru menyiapkan lembar kerja (LK) berisi soal studi kasus/permasalahan untuk dipecahkan siswa sesuai dengan Kompetensi Dasar/Indikator/Tujuan pembelajaran.
·       Guru menginstruksikan setiap kelompok untuk mendiskusikan soal studi kasus/permasalahan tersebut.
·       Setiap kelompok melaksanakan diskusi secara intensif.
·       Guru mendampingi, memeriksa dan memastikan setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi.
·       Guru mengelola jalannya diskusi dengan manajemen waktu yang tersedia.
·       Guru menginstruksikan setiap kelompok melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dalam forum kelas secara bergantian dan urut.
·       Guru melakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut.
·       Tujuan penerapan metode ini adalah: agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

16. Card Sort (menyortir kartu)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pembelajaran sesuai Kompetensi Dasar/Indikator/Tujuan pembelajaran. (Catatan: @perkirakan jumlah kartu sama dengan jumlah murid di kelas. @Isi kartu terdiri dari kartu induk/topik utama dan kartu rincian).
·       Seluruh kartu diacak/dikocok agar campur.
·       Bagikan kartu kepada murid dan pastikan masing memperoleh satu (boleh dua).
·       Perintahkan setiap murid bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokkan kepada kawan sekelasnya.
·       Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya ketemu, perintahkan masing-masing membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya di papan secara urut.
·       Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan hasilnya.
·       Mintalah salah satu penanggungjawab kelompok untuk menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lainnya.
·       Berikan apresiasi setiap hasil kerja murid.
·       Lakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut.

Tujuan : Mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok (cooperative learning) dalam belajar.

17. Gallery Walk (Pameran berjalan)

Langkah-langkah Penerapan :

·       Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok.
·       Guru menentukan suatu topik terkait materi pembelajaran untuk bahan diskusi.
·       Setiap kelompok melakukan tugas diskusi yang dibimbing guru.
·       Hasil diskusi dituangkan pada kertas plano/ flip cart.
·       Hasil kerja kelompok ditempel di atas dinding (diberi jarak antar kelompok).
·       Setiap kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok lain.
·       Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang ditanyakan oleh kelompok lain.
·       Koreksi/review bersama-sama.
·       Klarifikasi dan penyimpulan.

Tujuan penerapan metode ini: Membangun kerjasama kelompok (Cooperative learning) dan saling memberi apresiasi dan koreksi dalam belajar.

18. Jeopardy Game

Jeopardy game berarti permainan jeopardy. Permainan ini digunakan untuk kelas dengan satukomputer untuk memudahkan terciptanya pembelajaran aktid dan interaktif.

Permainan Jeopardy adalah permainan dimana pemain diberi jawaban dan harus mencari dan memberikan pertanyaan. Permainan ini hampir mirip dengan quiz. Hanya saja, permainan jeopardy ini didisain dalam sebuah program. Permainan ini dirancang dengan sedemikian rupa, dan untuk merangsang gairah belajar siswa, setiap pertanyaan yang berhasil dijawab diberi harga. Makin sulit pertanyaan, makin tinggi nilai yang diberikan.

Aturan permainan :

·       Semua pertanyaan diperebutkan. Tim yang berhak menjawab adalah yang tercepat tunjuk tangan dan sudah dipersilahkan fasilitator.
·       Setiap tim harus memilih satu anggota sebagai juru bicara untuk menjawab. Jawaban dari selain juru biacara dianggap tidak sah, dan boleh direbut tim lain.
·       Apabila ada kategori yang dijawab salah oleh suatu tim, kategori tersebut diperebutkan kembali.
·       Setiap anggota tim diperbolehkan tunjuk tangan.
·       Setiap tim yang berhasil menjawab dengan benar menunjukkan yel-yel, dan berhak memilih kategori selanjutnya.
·       Keputusan juri bersifat mutlak, tidak dapat diganggu gugat.

19. Strategi Ceramah Plus (Ceramah Bervariasi/ ceramah interaktif)

Metode ceramah (melulu ceramah) adalah metode yang paling disuka dan banyak digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas, karena dianggap paling mudah dan praktis dilaksanakan. Meskipun metode ceramah memiliki kelebihan, mari kita melakukan refleksi terhadap kelemahan metode ceramah dan kemudian kita maksimalkan penerapannya sehingga menjadi ”metode ceramah plus” atau “ Ceramah bervariasi”.

Beberapa Kelemahan Metode Ceramah :

·         Bersifat monoton (tidak variatif).
·         Cepat Membosankan.
·         Siswa tidak aktif.
·         Informasi hanya satu arah.
·         Feed back (umpan balik) relatif rendah.
·         Terlalu menggurui dan dirasa melelahkan siswa.
·         Kurang melekat pada ingatan siswa (short term memory).
·         Kurang terkendali, baik waktu maupun materi.
·         Kurang mengembangkan kreatifitas siswa.
·         Menjadikan siswa hanya sebagai objek didik.
·         Kurang merangsang siswa untuk membaca.

Saran memaksimalkan metode ceramah :

a.  Membangun minat siswa : awali dengan cerita atau gambar/ ilustrasi menarik.
·       Ajukan kasus atau masalah.
·       Ajukan pertanyaan
b.  Maksimalkan pemahaman dan ingatan/kesan siswa :
·       Berikan kata-kata kunci.
·       Beri contoh dan analogi.
·       Gunakan multimedia visual/ Audio visual atau media lainnya.
c.  Melibatkan siswa :
·       Beri kesempatan siswa menjawab pertanyaan dan memberi contoh.
·       Selingi penyajian dengan aktivitas singkat (kondisional)
d. Memperkuat pembelajaran :
·       Terapkan materi pembelajaran pada masalah
·       Minta siswa mengkaji ulang materi yg disampaikan.

20. Billboard Ranking

Banyak materi belajar tidak mencakup isi yang berupa pernyataan yang benar atau salah. Misalnya pembahasan tentang hikmah-hikmah shalat, haji atau zakat. Uraian tentang hal itu sangat terbuka bagi siapapun untuk menambah atau menguranginya dengan memberikan argumentasi yang tepat. Ketika nilai, opini, ide, dan preferensi menyinggung topik yang sedang Anda ajarkan, aktivitas ini dapat digunakan untuk menstimulasi refleksi dan diskusi.

Prosedur :

·       Kelompokkan peserta didik menjadi beberapa grup yang terdiri empat sampai enam peserta.
·       Berilah peserta didik daftar yang sama, misalnya : Hikmah-hikmah shalat, Hikmah-hikmah zakat, Hikmah-hikmah haji, Sebab-sebab keruntuhan dinasti Bani Umayah, Sebab-sebab keruntuhan dinasti Bani Abbas.
·       Berilah setiap grup kertas Post-it. Mintalah mereka menulis setiap item di atas daftar di lembaran terpisah.
·       Berikutnya minta setiap grup untuk memilah-milah lembaran-lembaran sehingga point-pont terpenting yang mereka pilih ada di puncak dan sisanya berada urutan pada berikutnya secara berranking.
·       Buatlah "papan pengumuman" di mana setiap grup dapat memamerkan pilihan urutan rangkingnya. (catatan Post-it dapat dipindahkan ke papan tulis, flip chart, atau lembaran kertas yang lebar).
·       Bandingkan dan kontraskan dengan ranking lintas grup yang sekarang dipamerkan secara visual.
·       Aktivitas ini dapat digunakan untuk menstimulasi refleksi dan diskusi.

Variasi :

·       Usahakan mencapai konsensus seluruh kelas.
·       Perintahkan peserta didik untuk menginterview anggota kelompok yang mempunyai ranking berbeda dari miliknya.

21. Critical Incident

Metode ini digunakan untuk memulai pembelajaran, dengan tujuan untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman mereka. Critical incident dapat diartikan sebagai kejadian penting, pengalaman yang membekas dalam ingatan. Belajar dengan menggunakan metode ini bertujuan untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan merefleksikan pengalaman mereka.

Prosedur :

·       Sampaikan kepada siswa, topic atau materi yang akan dipelajari dalam kegiatan pembelajaran.
·       Beri mereka waktu beberapa menit untuk mengingat-ingat pengalaman penting mereka yang tidak terlupakan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari.
·       Tanyakan pengalaman penting apa yang mereka alami baik yang menyenangkan, mengharukan, menyedihkan, dsb.
·       Selanjutnya sampaikan materi pelajaran dengan cara mengaitkan pengalaman-pengalaman siswa dengan materi tersebut.
·       Metode ini tepat digunakan untuk materi-materi dalam Pendidikan Agama Islam, baik yang terkait dengan akhlak, akidah, maupun ibadah. Misalnya dalam materi akhlak kepada sesama, guru bisa menyakan pengalaman para siswa yang berkesan dalam pergaulan mereka dengan orang tua, dengan tetangga, atau dengan teman-temannya. Dari pengalaman yang disampaikan oleh siswa guru bisa menjelaskan mana akhlak yang terpuji, dan mana akhlak yang tercela.

Variasi :


Untuk lebih efektif dan memberi kesan kepada siswa, guru merubah posisi duduk menjadi sebuah lingkaran, sehingga terjdi komunikasi interarktif antarasiswa dengan guru dan dengan sesama siswa.

22. Snowballing (Bola Salju 1-2-4-8-16- dst)

Metode ini diawali dengan melakukan aktivitas baik itu kegiatan mengamati maupun membaca yang dilakukan secara individu. Kegiatan perorangan ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kelompok kecil yang terdiri dari dua orang berkembang menjadi empat orang, delapan orang, enam belas orang, dan seterusnya hingga berakhir pada pembagian dua kelompok besar dalam satu kelas. Metode ini memiliki prosedur penerapan sebagai berikut :

·         Kemukakan sebuah masalah
·         Mintalah setiap siswa untuk berpendapat
·         Setelah semua menjawab, minta kembali kepada siswa untuk berpasangan (setiap pasangan terdiri atas 2 orang). Satu sama lain saling bertukar jawaban dan membahasnya.
·         Apabila setiap pasangan selesai membahas, mintalah tiap-tiap pasangan itu untuk mendiskusikannya dengan pasangan yang lain. Demikian seterusnya sampai terbentuk 2 kelompok besar dalam satu kelas.
·         Setelah terbentuk 2 kelompok besar, mintalah kepada kedua kelompok itu untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.

Perlengkapan :

Ada beberapa perlengkapan yang harus disiapkan guru diantaranya adalah :

·         Kertas plano minimal 2 lembar, yakni untuk 2 kelompok besar.
·         Spidol besar buah.
·         Alat rekat (solasi/lakban kertas)

23. Poster Comment

Metode ini bertujuan untuk menstumulasi dan meningkatkan kreatifitas dan mendorong penghayatan siswa terhadap suatu permasalahan. Dalam metode ini siswa didorong untuk bisa mengungkapkan pendapatnya secara lisan tentang gambar atau poster. Metode ini memiliki prosedur sebagai berikut :

·         Pilihlah sebuah gambar atau poster yang ada kaitannya dengan topik bahasan yang akan dibahas.
·         Mintalah siswa untuk mengamati terlebih dahulu gambar atau poster tersebut.
·         Mintalah mereka untuk berdiskusi secara berkelompok, kemudian mereka diminta memberikan komentar atau pendapat tentang gambar atau poster tersebut.
·         Siswa diminta untuk memberikan solusi atau rekomendasi berkaitan dengan gambar atau poster tersebut.
·         Gambar yang dipilih hendaknya juga memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan, dan yang paling penting terkait dengan materi yang dipelajari.

Perlengkapan :

·         Sebuah poster atau sejumlah kelompok.
·         Poster-poster tersebut sesuai dengan topik yang akan dibahas.
·         Solasi/lakban plastik

Demikian beberapa macam-macam teknik pembelajaran yang menyenangkan. Semoga bermanfaat bagi kita semua