Islamic Painting Club

Islamic Painting Club
Karya : GUNUNG SUKATON, Pengelola SEKAR IMAGE

Senin, 04 Maret 2019

94 TAHUN DUNIA TANPA KHILAFAH


Oleh : Alvi Rusyda
Mahasiswi UIN Imam Bonjol Padang

SEBAGIAN besar umat Islam pasti masih banyak yang belum mengetahui tentang ada apa di tanggal 3 maret, padahal pada tanggal itulah institusi Islam yaitu Khilafah dibubarkan oleh Mustafa Kemal Attaturk laknatullah yang bekerja sama dengan kafir penjajah untuk menghancurkan “ibu” kaum muslimin tersebut. Akibatnya umat Islam menjadi umat yang terpuruk dan menderita, umat kehilangan perisai yang selama ini melindungi mereka layaknya seorang ibu yang melindungi anak-anaknya.
Menjelang detik-detik keruntuhan khilafah, telah terjadi kemunduran dan kemerosotan kaum muslimin sejak abad XII Hijriyah (ke-18 Masehi) yang disebabkan karena dua hal, yaitu: lemahnya pemahaman umat terhadap Islam yang amat parah merasuk ke dalam pikiran kamu Muslimin, dan bahasa Arab diremehkan, sehingga terjadi tidak fahamnya kaum muslimin terhadap syari’at Islam.
Keadaan umat pada waktu itu benar-benar seperti anak yang kehilangan ibunya, bingung dan tidak berdaya mencukupi segala kebutuhannya sendiri. Berikut berbagai cara yang dilakukan oleh kafir penjajah dalam menghancurkan institusi daulah Islam dari dunia ini:

Pertama, Menghembuskan nafas nasionalisme dan sentimen separatisme kepada tubuh kaum muslimin.
Upaya negara negara Eropa, khususnya Inggris, Perancis, dan Rusia untuk menghancurkan institusi Daulah Islam dari realitas kehidupan terus berlangsung, berbagai upaya mereka lakukan untuk menghantam Daulah Islam dari belakang melalui perang, dengan melibatkan banyak pasukan bersenjata, melalui sejumlah Medan pertempuran selalu mengalami kegagalan. Sebaliknya, berbagai upaya yang dilakukan oleh negara-negara Eropa itu di sejumlah wilayah Eropa, Serbia, Hongaria, Vulgaria, Yunani dan sebagainya menuai keberhasilan. Hal ini karena mereka menguasai wilayah-wilayah itu dengan cara menghembuskan nafas nasionalisme dan sentimen separatisme yang disebut dengan gerakan kemerdekaan.
Kedua, Melakukan misionaris dan serangan budaya di Beirut.
Kaum penjajah merancang rencana yang dapat memberikan pengaruh dalam jangka panjang. Secara bertahap mereka mengeluarkan generasi muda dari atmosfir Islam dan mempengaruhi pemikiran kaum muslimin pada umumnya. Mereka menjalankan rencana tersebut melalui misionaris dan serangan budaya yang berkedok pengetahuan. Mereka menyiapkan dana besar, mereka mendirikan beberapa organisasi misionaris, terutama berasal dari Prancis, Inggris, dan Amerika. Mereka juga melakukan berangan budaya, melalui berbagai misi dan misionaris. Tujuannya untuk meraih simpati warga negara beragama Nasrani serta menimbulkan keraguan pada kalangan Muslim. Terhadap Agama mereka dan mengguncang akidahnya.
Ketiga, Upaya menjauhkan kaum muslimin dari bahasa arab dan memasukkan Hukum-hukum Konstitusi Barat.
Penjajah berusaha menjauhkan kaum muslimin dari bahasa Arab, sehingga umat menjadi jauh dari hukum Islam secara keseluruhan yang bersumber dari bahasa Arab, mereka menginterpretasikan ajaran Islam dan memasukkan hukum – hukum konstitusi Barat. Konstitusi tersebut jelas disusun berdasarkan konsep sistem demokrasi yang merupakan sistem kufur, yang bertentangan dengan Islam.

Keempat, Pengadopsian Undang-undang barat.
Setelah hukum syariat dan fiqih Islam ditinggalkan, maka undang-undang dan hukum barat telah diadopsi. Cara pengadopsian Undang-undang Barat berbeda-beda satu sama lain. Beberapa undang-undang barat diadopsi begitu saja, teks dan hukumnya tanpa mempertimbangkan. Apakah itu bertentangan dengan hukum syariat atau tidak.

Kelima, Daulah Utsmani menyerah, Inggris memecah belah negeri kaum muslimin.
Mereka menjadikan nasionalisme dan patriotisme untuk memecah-belah Khilafah.

Keenam, Pemberontakan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal.
Ia melakukan kerja sama dengan pihak asing untuk menghapuskan Daulah Islam.
Kejayaan Islam yang Tidak Akan dilupakan
Sejarah tidak akan melupakan bahwa peradaban Islam pernah berjaya selama lebih dari 13 abad menguasai 2/3 dunia, mulai dari Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW hingga runtuhnya Daulah Islam pada 3 Maret 1924. Pada masa kejayaannya, Islam mengalami kemajuan yang mendunia karena umat menjadikan syariat sebagai pengatur kehidupan secara menyeluruh.
Pada masa kejayaan peradaban Islam, banyak prestasi gemilang yang dilahirkan yang berpengaruh kepada umat hari Ini. Berbagai kemajuan yang ada pada masa Daulah Islam diantaranya:
a. Berdirinya perpustakaan Islam diberbagai wilayah Islam, sebagai tempat pengkajian Ilmu agama dan sains.
b. Melahirkan ilmuan yang ahli di bidangnya dan masih digunakan hingga masyarakat era modern kini, diantaranya: Ibnu Sina dengan ilmu kedokteran, Al-Khawarizmi dengan ilmu matematika, dan masih banyak ilmuwan lain yang berjasa bagi dunia.
c. Berdirinya berbagai pusat ilmu, laboratorium, dan tempat pengkajian ilmu
d. Aturan Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan yaitu: bidang kesehatan, politik, sosial, ekonomi, budaya, pemerintah, dan politik.
e. Kaum non muslim juga belajar kepada Islam, mereka tertarik kepada kejayaan Islam. Pada waktu itu mereka berada pada masa kegelapan (dark age), sehingga Barat mengakui keunggulan peradaban Islam. Mereka berbondong-bondong belajar kepada Islam. Namun, setelah mereka mengetahui kelemahan Islam, mereka menghancurkan Islam dari dalam dengan merusak pemikiran kaum muslimin dengan mengenalkan gaya hidup mereka yang serba hedon dan tak sesuai syari’at Islam.

BACA JUGA: Inilah Kisah Khilafah Terakhir di Turki

Begitu luar biasanya peradaban Islam, membuat siapapun yang mengetahui tidak bisa melupakan kegemilangan sejarah peradabannya. Sampai-sampai pemikir Barat yang jujur pun, Will Durrant mengakui keunggulan Khilafah di bidang ekonomi, dalam bukunya The Story of Civilization. Ia mengatakan: “Di bawah pemerintahan Islam, Asia Barat mencapai tingkat kemakmuran industri dan perdagangan yang tak tertandingi oleh Eropa Barat sebelum abad keenam belas.”
Begitu juga terkait luar biasanya toleransi yang dijunjung tinggi oleh Daulah, seorang sejarahwan Kristen, Thomas Walker Arnold, menuliskan: “Perlakuan terhadap warga Kristen oleh Pemerintahan Turki Utsmani—selama kurang lebih dua abad setelah penaklukan Yunani—telah memberikan contoh toleransi keyakinan yang sebelumnya tidak dikenal di daratan Eropa.” (The Preaching of Islam: A History of Propagation of The Muslim Faith, 134).
Pujian lain tokoh barat, Selama lima ratus tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan dan peradabannya yang tinggi, (Jacques C.Reister) []

Minggu, 03 Maret 2019

Pemimpin yang bodoh




Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menubuwatkan bahwa kelak akan muncul pemimpin-pemimpin bodoh. Cirinya ada empat. Jika keempatnya ada dalam satu sosok pemimpin, berarti pemimpin itu adalah pemimpin bodoh.
Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ka’ab bin Ujrah:

أَعَاذَكَ اللَّهُ مِنْ إِمَارَةِ السُّفَهَاءِ. قَالَ َمَا إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ قَالَ أُمَرَاءُ يَكُونُونَ بَعْدِى لاَ يَقْتَدُونَ بِهَدْيِى وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ لَيْسُوا مِنِّى وَلَسْتُ مِنْهُمْ وَلاَ يَرِدُوا عَلَىَّ حَوْضِى وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ مِنِّى وَأَنَا مِنْهُمْ وَسَيَرِدُوا عَلَىَّ حَوْضِى

“Semoga Allah melindungimu dari pemerintahan orang-orang bodoh.” Ka’ab bertanya, “Apa pemerintahan orang-orang bodoh itu?” Rasulullah bersabda: “Pemimpin-pemimpin setelahku yang tidak mau mengambil petunjukku dan tidak mengikuti sunnahku. Siapa yang membenarkan kebohongan mereka dan membantu kezaliman mereka, maka mereka tidak termasuk golonganku dan aku bukan bagian dari mereka serta mereka tidak akan datang ke telagaku” (HR. Ahmad dan Al Hakim; shahih lighairihi)
Jadi menurut hadits tersebut, ada empat ciri pemimpin bodoh:

Tidak mengambil petunjuk Rasulullah

Rasulullah telah memberikan petunjuk kepada umatnya. Petunjuk yang sangat lengkap sekaligus petunjuk terbaik.

خَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ

Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (HR. Muslim)
Ibarat menempuh perjalanan, agar selamat hinga tujuan, kita perlu mematuhi rambu-rambu yang ada di sepanjang perjalanan itu. Petunjuk Rasulullah mirip dengan rambu-rambu tersebut. Al Quran dan hadits beliau merupakan petunjuk itu.

Tidak mengikuti sunnah Rasulullah

Pemimpin yang cerdas tidak akan menentang sunnah Rasulullah, bahkan ia akan mengkuti sunnah Rasulullah. Didasari keyakinan bahwa sunnah Rasulullah adalah jalan hidup terbaik untuk diikuti.

Suka berbohong

Pemimpin yang bodoh, di antara tandanya adalah suka berbohong. Ia merasa bahwa dengan melakukan kebohongan ia telah menipu orang lain padahal hakikatnya ia hanya menipu dirinya sendiri.

Berbuat zalim

Kekuasaan yang tidak dilandasi keimanan, ia cenderung akan zalim. Mulai tidak amanah dengan janjinya, tidak bersungguh-sungguh menyejahterakan masyarakat hingga merampas hak-hak masyarakat.
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]
Khilafah adalah mahkota Kewajiban bagi kaum Muslimin.
Simak dengan sungguh-sungguh sampai selesai

  1. Hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَة مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّ
Artinya, “Abdullah bin Umar meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam, “Barangsiapa yang mati, dan di lehernya tidak terdapat baiat, maka ia mati dalam keadaan mati jahiliyah.” 
(HR. Muslim, nomor 1851).
Ini adalah dalil yang jelas tentang wajibnya mengangkat seorang imam, karena jika baiat itu diwajibkan atas setiap muslim, maka mengangkat imam itu juga wajib. Karena baiat tidak terjadi kecuali kepada imam.

Manusia lebih hina dari hewan ternak

Simak sampai selesai :

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."