Tatkala badan merasa enggan untuk beramal, tatkala hati mulai sulit untuk terenyuh, mungkin itu salah satu
tanda kerasnya hati, dengan kata lain hati ini sedang sakit. Lantas apa yang akan dilakukan ketika tahu bahwa
hati ini sedang sakit? Orang yang sakit pasti akan mencari obat, sebagaimana orang sakit akan pergi ke dokter.
Berikut ini penulis berikan obat agar hati menjadi lembut kembali.
tanda kerasnya hati, dengan kata lain hati ini sedang sakit. Lantas apa yang akan dilakukan ketika tahu bahwa
hati ini sedang sakit? Orang yang sakit pasti akan mencari obat, sebagaimana orang sakit akan pergi ke dokter.
Berikut ini penulis berikan obat agar hati menjadi lembut kembali.
1. Perbanyak Baca Al-Quran dengan Mentadabburinya
Di antara sebab lembutnya hati adalah dengan membaca Al Qur’an. Al Qur’an adalah kalamullah, perkataan
Allah, Rabb pencipta langit dan bumi, bukan perkataan makhluk. Selain dapat menenangkan hati, membaca
Al Qur’an akan diganjar banyak pahala. Bayangkan saja, 1 huruf dari Al Qur’an diganjar 1 pahala, dan 1 pahala
akan dibalas dengan 10 kebaikan. Namun syarat untuk menenangkan hati tidaklah hanya sekedar membaca, tapi
di-tadabburi, direnungkan maknanya sehingga dapat diamalkan.
Allah, Rabb pencipta langit dan bumi, bukan perkataan makhluk. Selain dapat menenangkan hati, membaca
Al Qur’an akan diganjar banyak pahala. Bayangkan saja, 1 huruf dari Al Qur’an diganjar 1 pahala, dan 1 pahala
akan dibalas dengan 10 kebaikan. Namun syarat untuk menenangkan hati tidaklah hanya sekedar membaca, tapi
di-tadabburi, direnungkan maknanya sehingga dapat diamalkan.
2. Perbanyak Dzikir Mengingat Allah
Tidak diragukan lagi, berdzikir dapat melembutkan hati. Karena dengan mengingat Allah, maka hati pun menjadi
tenang. Sebagaimana Allah firmankan dalam surah Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya, “Ketahuilah bahwa hanya
dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenang.”
tenang. Sebagaimana Allah firmankan dalam surah Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya, “Ketahuilah bahwa hanya
dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenang.”
Dzikir adalah suatu amalan yang mudah, cukup menggerakkan lisan dan bibir saja. Sehingga tidak bisa dijadikan
alasan untuk enggan berdzikir.
alasan untuk enggan berdzikir.
3. Berteman Dengan Kawan yang Baik Agamanya
Jika seseorang memiliki teman yang baik agamanya, maka ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak pula.
Seperti yang Nabi permisalkan dalam suatu hadits riwayat Al-Bukhari, dimana kawan yang baik dimisalkan
sebagai penjual misk (minyak wangi). Boleh jadi ia diberi minyak wangi tersebut, boleh jadi ia membelinya, atau
minimal mendapakan bau yang wangi dengan sebab berdekatan dengan penjual minyak wangi.
Seperti yang Nabi permisalkan dalam suatu hadits riwayat Al-Bukhari, dimana kawan yang baik dimisalkan
sebagai penjual misk (minyak wangi). Boleh jadi ia diberi minyak wangi tersebut, boleh jadi ia membelinya, atau
minimal mendapakan bau yang wangi dengan sebab berdekatan dengan penjual minyak wangi.
Maka, carilah kawan akrab yang baik agamanya, sehingga ketika sedang futur (malas, kondisi hati melemah),
maka ada yang mengingatkan, menasehati dan kembali membawa kita ke dalam majelis ilmu. Jangan sampai
ketika kondisi hati melemah, kita malah menjauhi kawan-kawan yang semangat dalam kebaikan.
maka ada yang mengingatkan, menasehati dan kembali membawa kita ke dalam majelis ilmu. Jangan sampai
ketika kondisi hati melemah, kita malah menjauhi kawan-kawan yang semangat dalam kebaikan.
4. Menyayangi Anak Kecil
Menyayangi anak kecil dapat melembutkan hati, terutama anak kecil yatim (bapaknya sudah meninggal). Sebagai
contoh, kita bisa mengajar anak-anak kecil di TPA, atau bisa berkunjung ke panti asuhan untuk bercengkrama
dan mengajarkan mereka hal yang baik.
contoh, kita bisa mengajar anak-anak kecil di TPA, atau bisa berkunjung ke panti asuhan untuk bercengkrama
dan mengajarkan mereka hal yang baik.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda (yang artinya), “Sayangilah semua yang ada di bumi,
niscaya Dzat yang ada di langit akan menyayangi kalian.” (HR. At-Tirmidzi no. 1924 dan HR. Abu
Dawud no. 4941).
niscaya Dzat yang ada di langit akan menyayangi kalian.” (HR. At-Tirmidzi no. 1924 dan HR. Abu
Dawud no. 4941).
Hadits di atas memerintahkan kita untuk menyayangi semua yang ada di bumi, termasuk semua hewan dan
tumbuhan. Misalnya, tidak memberikan beban yang berat pada onta jika kita menaikinya, atau tidak melakukan
penebangan liar yang dapat merusak lingkungan sekitar.
tumbuhan. Misalnya, tidak memberikan beban yang berat pada onta jika kita menaikinya, atau tidak melakukan
penebangan liar yang dapat merusak lingkungan sekitar.
Hadits tersebut juga sebagai dalil bahwa Allah berada di atas sana, di atas langit, bukan berada dimana mana
seperti anggapan sebagian orang.
seperti anggapan sebagian orang.
5. Berdoa Kepada Allah
Doa adalah senjata seorang mukmin, jangan sampai seorang mukmin melupakan bahwa urusannya tergantung
kehendak Allah Ta’ala. Banyak-banyaklah berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam ketaatan dan
diberikan kelembutan hati, dan dijauhkan dari rasa malas yang terus menerus sehingga hati menjadi mati.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita sebuah doa agar berlindung dari rasa malas.
Berikut adalah doanya:
kehendak Allah Ta’ala. Banyak-banyaklah berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam ketaatan dan
diberikan kelembutan hati, dan dijauhkan dari rasa malas yang terus menerus sehingga hati menjadi mati.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita sebuah doa agar berlindung dari rasa malas.
Berikut adalah doanya:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
/Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika
min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat/
min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat/
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua,
dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan
kematian).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan
kematian).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Demikianlah 5 kiat-kiat dalam melembutkan hati, semoga kita senantiasa diberikan kemudahan dalam
beribadah kepada Allah Ta’ala, dan dijauhkan dari hati yang keras lagi mati. Wallahul Muwaffiq.
beribadah kepada Allah Ta’ala, dan dijauhkan dari hati yang keras lagi mati. Wallahul Muwaffiq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa komentar anda?