Islamic Painting Club

Islamic Painting Club
Karya : GUNUNG SUKATON, Pengelola SEKAR IMAGE

Rabu, 22 Februari 2017

Kaum Ad, Ras Raksasa Penguasa Dunia Yang Dimusnahkan



Seorang Raja besar pernah hidup dan membawa pengaruh besar terhadap peradaban
terdahulu, dia disebut 'Shedd Ad Ben Ad' atau 'Shed Ad bin Ad'. Dia penduduk pertama
negara Arab yang dikenal dengan sebutan 'Adites' berasal dari nenek moyang mereka
yang disebut kaum Ad, cucu Ham.

Adites mungkin adalah manusia Atlantis atau 'Ad-lantis'. Menurut Lenormant dan
Chevallier dalam bukunya 'Ancient History of the East' disebutkan bahwa mereka telah
dibentuk seorang raja dan dari mana asal usul mereka yang diberikan kehidupan selama
beberapa abad, kaum Ad diduga berasal dari timur laut.

Dia menikahi seribu wanita, memiliki empat ribu anak dan hidup selama 1200 tahun.
Setelah kematiannya, anaknya Shadid dan Shedad memerintah berturut-turut di kerajaan
Adites. Pada saat kedua turunan Ad memimpin seribu suku yang masing-masing terdiri
dari beberapa ribu pria, maka terjadi penaklukan besar dikaitkan dengan penundukan
Shedad. Semua orang-orang Saudi dan Irak migrasi dari Kanaan, mereka berdiri di
Suriah dan invasi Mesir juga dikaitkan dengan ekspedisi Shedad.

Kaum Ad Adalah Bangsa Ad-lantis (Atlantis)


Shedad telah membangun istana yang dihiasi dengan kolam yang luar biasa dan dikelilingi
oleh taman yang megah, sebuah istana yang disebut Irem. Istana itu dibangun Shedad
dan disebutkan telah meniru keindahan surga di langit. Dengan kata lain, seorang Raja
besar dan kuat di zaman kuno, memuja matahari, menaklukkan ras dan sebagai
bangsa yang pertama kali menyerbu Arab. Mereka adalah bangsa Ad-lantis, dimana
Raja-nya mencoba untuk membuat sebuah istana dan taman Eden. 

Adites diingat orang Arab sebagai ras besar dan beradab, digambarkan sebagai laki-laki
bertubuh raksasa, kekuatan ras-nya mampu memindahkan blok besar batu. Ras mereka
merupakan arsitek dan pembangun, mengangkat monumen kekuasaan, sehingga
orang-orang Arab saat ini masih ada yang menyebut sisa reruntuhan situs sebagai
'Bangunan Adites'. 
Dalam kiasan Alquran, mereka mendirikan bangunan ditempat-tempat yang tinggi dan penggunaannya sia-sia. Gambaran ini membuktikan bahwa mereka penyembahan berhala dan dianggap telah meyakini ajaran Sabaeism atau Dewa-dewa Bintang. Kemajuan material bersekutu dengan kebejatan moral yang besar dan ritual cabul. 
Bangsa Adites pertama telah punah akibat banjir besar dan diteruskan oleh ras Adite kedua.
Mungkin mereka telah lolos dari banjir besar Nuh, dimana pusat kekuasaan selanjutnya
berada di Sheba dan bertahan selama seribu tahun. Adites digambarkan pada monumen
Mesir sebagai ras merah, kuil besar mereka adalah piramida Mesir. Bangunan mereka
memiliki serambi bertiang dengan kolom berselubung berhiaskan emas atau perak.
Pada ornamen dan kerangka pintu diletakkan piring emas dengan batu mulia.

Pantagruel, kaum Ad, raksasa

Adites menyembah Dewa orang-orang Fenisia tapi ada sedikit perubahan, agama mereka mengutamakan matahari dimana awalnya agama tanpa gambar, tanpa penyembahan berhala, dan tanpa imamat. Kaum Admenyembah matahari dari puncak piramida Mesir dan percaya pada keabadian jiwa. Ada kemiripan tradisi ini dengan budaya Atlantis, Kekaisaran Etiopia yang pada  awal sejarah menguasai dari Kaukasus hingga ke Samudera Hindia, dari pantai Mediterania hingga ke Sungai Gangga, mereka merupakan Kekaisaran dari Dionysos yang juga sama dengan Kerajaan Ad-lantis. 

El Eldrisi adalah bahasa kaum Ad, bahasa lisan paling lembut dan manis yang masih digunakan sampai hari ini dikalangan orang Arab Mahrah di Timur Saudi. Dewa Thoth dari Mesir adalah dewa asing, bukan dibawa tradisi asli Mesir dan orang yang menemukannya disebut At-Hothes. Keturunan Indo Eropa yang disebut Ras Arya, dalam bahasa Sansekerta disebut 'Adim' yang berarti pertama. 
 Menurut literatur Hindu, manusia pertama adalah Ad-ima dan istrinya Heva, mereka berdiam diatas sebuah pulau yang disebut Ceylon. Keduanya meninggalkan pulau dan mencapai daratan besar, komunikasi mereka dengan tanah kelahiran akhirnya terputus. 
Kaum Ad menandakan pertama, orang Persia menyebut manusia pertama sebagai
'Ad-amah' dan 'Adon' adalah salah satu nama Allah yang Agung dikalangan bangsa
Fenisia, karena sebutan itu berasal nama Dewa Yunani 'Ad-Onis'. Sementara 'Arv-ad'
dalam Genesis juga sama dengan 'Ar-Ad' dari Etiopia yang saat ini dikenal sebagai
'Ru-Ad'. Sebenarnya, semua ini merupakan serangkaian kota yang terhubung
sepanjang 12 mil di sepanjang pantai yang penuhi reruntuhan paling besar dan batu raksasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa komentar anda?