Pada gambar dibawah berikut merupakan rangkaian hasil penelitian, kertas tisu yang telah di basahi dengan ekstrak kulit buah naga yang di beri perasan air jeruk akan memberikan warna merah mudah (Gambar atas), pada gambar berikutnya (Gambar bawahnya) merupakan kertas tisu yang telah di letakan pada masing-masing tempatnya, tahu A merupakan tahu non formalin dengan kertas tisu tanpa ekstrak kulit buah naga, tahu B merupakan tahu tanpa formalin dengan kertas tisu yang telah di basahi ekstrak kulit buah naga, dan tahu C merupakan tahu yang mengandung formalin yang di beri kertas tisu dengan ekstrak kulit buah naga di atasnya
Tahu A tanpa formalin,tahu B tanpa formalin, tahu C dengan formalin
Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat dibahas bahwa pada kertas tisu yang berwarna putih merupakan kontrol warna, tisu yang mengandung ekstrak kulit buah naga pada tahu yang tidak mengandung formalin akan berwarna merah lebih pudar bila di banding dengan tahu yang mengandung formalin, pada penelitian menunjukan bahwa setelah 10 menit kertas tisu yang pada tahu yang tidak mengandung formalin warnanya lebih cepat pudar, dari merah muda menjadi merah pudar dan pada 10 menit berikutnya warnanya semakin pudar dan menjadi putih sedangkan kertas pada tahu yang mengandung formalin tetap merah, hal ini disebakan karena sifat formalin yang bersifat asam bisa menstabilkan warna antosianin kulit buah naga, selain itu fungsi formalin sebagai pengawet bisa menstabilkan warna antosianin dari kulit buah naga
.Kertas tisu yang telah didiamkan selama 10 menit
Kertas tisu yang telah didiamkan selama 20 menit
Makanan yang mengandung boraks dapat di deteksi dengan ekstrak kulit buah naga dengan cara mengekstraksinya dengan air, pada penelitian ini digunakan makanan yang telah di campur dengan boraks dan makanan yang tidak di campur dengan boraks, pentol bakso yang telah di campur boraks di halus kan dengan diiris-iris dan di lembut kan dengan menggunakan pestel dan di tambah air kemudian diambil airnya, perlakuan yang sama juga dilakukan untuk pentol bakso yang tidak mengandung boraks, pada penelitian ini sebanyak 2 ml larutan hasil ekstraksi dicampur dengan 4 ml
ekstrak kulit buah naga. Pada Gambar di bawah ini menunjukan bahwa larutan yang tidak mengandung boraks (Label A) memberikan warna merah mudah sedangkan larutan yang mengandung boraks (Label B) larutanya berubah menjadi warna ungu pudar.
Sampel sebelum penambahan ekstrak
Perubahan warna setelah penambahan ekstrak
Penambahan boraks pada minuman teh yang bertujuan untuk mengawetkan teh, juga bisa dideteksi dengan cara ini, sebanyak 5 ml teh yang tidak diberi tambahan boraks (label A) dan 5 ml teh yang telah diberi tambahan boraks, kedua larutan tersebut kemudian di tambahkan ekstrak kulit buah naga sebanyak 10 ml, dari hasil percobaan menunjukan bahwa teh yang mengandung boraks warnanya menjadi pudar dan kecoklatan sedang yang tidak mengandung boraks tetap merah muda. Dari hasil percaobaan ini menunjukan bahwa antosianin ekstrak buah naga dapat mendeteksi boraks dalam makanan dan minuman karena boraks bersifat basa, sedangkan teh bersifat asam. sehingga antosianin akan berubah warna menjadi ungu pucat bila dalam suasana basa, sedangkan pada teh warna ungu terlihat coklat karena bercampur dengan warna coklat dari teh. Pada teh yang tidak mengandung boraks warna antosianin tetap berwarna merah muda, karena teh bersifat asam.
Sampel teh sebelum penambahan ekstrak
Sampel teh setelah penambahan ekstrak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa komentar anda?