Oleh : Alvi Rusyda
Mahasiswi UIN Imam Bonjol Padang
SEBAGIAN besar umat Islam pasti masih banyak yang belum mengetahui tentang ada apa di tanggal 3 maret, padahal pada tanggal itulah institusi Islam yaitu Khilafah dibubarkan oleh Mustafa Kemal Attaturk laknatullah yang bekerja sama dengan kafir penjajah untuk menghancurkan “ibu” kaum muslimin tersebut. Akibatnya umat Islam menjadi umat yang terpuruk dan menderita, umat kehilangan perisai yang selama ini melindungi mereka layaknya seorang ibu yang melindungi anak-anaknya.
Menjelang detik-detik keruntuhan khilafah, telah terjadi kemunduran dan kemerosotan kaum muslimin sejak abad XII Hijriyah (ke-18 Masehi) yang disebabkan karena dua hal, yaitu: lemahnya pemahaman umat terhadap Islam yang amat parah merasuk ke dalam pikiran kamu Muslimin, dan bahasa Arab diremehkan, sehingga terjadi tidak fahamnya kaum muslimin terhadap syari’at Islam.
Keadaan umat pada waktu itu benar-benar seperti anak yang kehilangan ibunya, bingung dan tidak berdaya mencukupi segala kebutuhannya sendiri. Berikut berbagai cara yang dilakukan oleh kafir penjajah dalam menghancurkan institusi daulah Islam dari dunia ini:
Pertama, Menghembuskan nafas nasionalisme dan sentimen separatisme kepada tubuh kaum muslimin.
Kaum penjajah merancang rencana yang dapat memberikan pengaruh dalam jangka panjang. Secara bertahap mereka mengeluarkan generasi muda dari atmosfir Islam dan mempengaruhi pemikiran kaum muslimin pada umumnya. Mereka menjalankan rencana tersebut melalui misionaris dan serangan budaya yang berkedok pengetahuan. Mereka menyiapkan dana besar, mereka mendirikan beberapa organisasi misionaris, terutama berasal dari Prancis, Inggris, dan Amerika. Mereka juga melakukan berangan budaya, melalui berbagai misi dan misionaris. Tujuannya untuk meraih simpati warga negara beragama Nasrani serta menimbulkan keraguan pada kalangan Muslim. Terhadap Agama mereka dan mengguncang akidahnya.
Ketiga, Upaya menjauhkan kaum muslimin dari bahasa arab dan memasukkan Hukum-hukum Konstitusi Barat.
Keempat, Pengadopsian Undang-undang barat.
Setelah hukum syariat dan fiqih Islam ditinggalkan, maka undang-undang dan hukum barat telah diadopsi. Cara pengadopsian Undang-undang Barat berbeda-beda satu sama lain. Beberapa undang-undang barat diadopsi begitu saja, teks dan hukumnya tanpa mempertimbangkan. Apakah itu bertentangan dengan hukum syariat atau tidak.
Kelima, Daulah Utsmani menyerah, Inggris memecah belah negeri kaum muslimin.
Mereka menjadikan nasionalisme dan patriotisme untuk memecah-belah Khilafah.
Keenam, Pemberontakan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal.
Kejayaan Islam yang Tidak Akan dilupakan
Sejarah tidak akan melupakan bahwa peradaban Islam pernah berjaya selama lebih dari 13 abad menguasai 2/3 dunia, mulai dari Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW hingga runtuhnya Daulah Islam pada 3 Maret 1924. Pada masa kejayaannya, Islam mengalami kemajuan yang mendunia karena umat menjadikan syariat sebagai pengatur kehidupan secara menyeluruh.
Pada masa kejayaan peradaban Islam, banyak prestasi gemilang yang dilahirkan yang berpengaruh kepada umat hari Ini. Berbagai kemajuan yang ada pada masa Daulah Islam diantaranya:
a. Berdirinya perpustakaan Islam diberbagai wilayah Islam, sebagai tempat pengkajian Ilmu agama dan sains.
b. Melahirkan ilmuan yang ahli di bidangnya dan masih digunakan hingga masyarakat era modern kini, diantaranya: Ibnu Sina dengan ilmu kedokteran, Al-Khawarizmi dengan ilmu matematika, dan masih banyak ilmuwan lain yang berjasa bagi dunia.
c. Berdirinya berbagai pusat ilmu, laboratorium, dan tempat pengkajian ilmu
d. Aturan Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan yaitu: bidang kesehatan, politik, sosial, ekonomi, budaya, pemerintah, dan politik.
e. Kaum non muslim juga belajar kepada Islam, mereka tertarik kepada kejayaan Islam. Pada waktu itu mereka berada pada masa kegelapan (dark age), sehingga Barat mengakui keunggulan peradaban Islam. Mereka berbondong-bondong belajar kepada Islam. Namun, setelah mereka mengetahui kelemahan Islam, mereka menghancurkan Islam dari dalam dengan merusak pemikiran kaum muslimin dengan mengenalkan gaya hidup mereka yang serba hedon dan tak sesuai syari’at Islam.
BACA JUGA: Inilah Kisah Khilafah Terakhir di Turki
Begitu luar biasanya peradaban Islam, membuat siapapun yang mengetahui tidak bisa melupakan kegemilangan sejarah peradabannya. Sampai-sampai pemikir Barat yang jujur pun, Will Durrant mengakui keunggulan Khilafah di bidang ekonomi, dalam bukunya The Story of Civilization. Ia mengatakan: “Di bawah pemerintahan Islam, Asia Barat mencapai tingkat kemakmuran industri dan perdagangan yang tak tertandingi oleh Eropa Barat sebelum abad keenam belas.”
Begitu juga terkait luar biasanya toleransi yang dijunjung tinggi oleh Daulah, seorang sejarahwan Kristen, Thomas Walker Arnold, menuliskan: “Perlakuan terhadap warga Kristen oleh Pemerintahan Turki Utsmani—selama kurang lebih dua abad setelah penaklukan Yunani—telah memberikan contoh toleransi keyakinan yang sebelumnya tidak dikenal di daratan Eropa.” (The Preaching of Islam: A History of Propagation of The Muslim Faith, 134).
Pujian lain tokoh barat, Selama lima ratus tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan dan peradabannya yang tinggi, (Jacques C.Reister) []