KABAR DARI JALAN
Oleh : G. Sukaton
Seorang anak gadis kecil melintas di tepi jalan mengejar harapan nya yang hilang
Sebelah kaki nya tertinggal di bangku sekolah terikat biaya yang menjerat
SPP melambung tinggi di langit tak terjangkau tangan nya yang kecil dan rapuh
Tumpukan buku-buku pelajaran berjajar di rak berdebu menjadi saksi bisu
Sumbangan pendidikan berlomba tak mau ketinggalan akhirnya mereka di jalan
Menjual suara, mengetuk rumah tua hati penguasa tapi tak terdengar jawab nya
Menjual derita, menyentuh rasa ratusan juta manusia tapi keras bagai baja
Menjual harga diri, untuk menggapai sejuta mimpi diantara timbunan angan-angan
Menjual cerita tentang kebodohan, kebohongan, tentang kepalsuan, dan kemunafikan
Barisan anak-anak putus sekolah terus mengular lahir dari rahim sistem pendidikan yang kacau
Aku lihat anak-anak usia produktif ber costum badut menyerbu lampu merah
Mereka bersimpuh diantara gebalau peradaban mempertontonkan adegan drama satir
Melukai setiap hati para pengguna jalan tidak mengerti apa yang sedang terjadi
Senyum pahit nya meronta-ronta tanpa suara dari balik topeng nya yang penuh luka
Ketika lampu menyala merah tangan-tangan badut itu melambai sendu kedalam hatiku
Bagaimana kita dapat menyiapkan generasi tangguh untuk merebut masa depan cemerlang
Bila anak-anak sekolah hanya diajari mengisi lembar soal ujian tanpa tahu masalah kehidupan
Jenjang pendidikan menjadi mesin pencetak generasi lemah yang tergantung pada kecerdasan buatan
Tidak akan sanggup menjawab tantangan jaman yang direncanakan para pemilik modal
Karena harga keringat guru honor tidak lebih besar dari uang jajan anak-anak pengusaha
Oh Potret buram pendidikan Indonesia mengapa tidak juga mau berubah
Menyiratkan warna kusam tak berwarna melahirkan generasi pencari kerja
Wajib belajar menjadi program mimpi setenga hati, tidak tuntas direalisasi
Karena rencana licik neo kapitalisme mencengkram kuat penguasa negeri ini
Dan bayangan hitam Neo imperialisme menjelma jadi penjajahan gaya baru
Ciawi, 20 September 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa komentar anda?