TUJUAN ALLAH
MENURUNKAN AL QUR’AN
Oleh : G. Sukaton
Allah Swt. tidak menciptakan manusia
dengan bermain-main, tanpa tujuan dan target yang jelas, begitu serius nya Allah
Awt. dalam hal mengurusi manusia dengan segala kebutuhan nya. Untuk itulah
Allah Swt menurunkan al Qur’an yang berisi hukum syara, yang oleh para ulama
disebut dengan istilah Maqashid Syariah.
Untuk apakah Allah Swt menurunkan
hukum syara?
Imam Asy-Syatibi menjelaskan ada 5
(lima) bentuk maqashid syariah atau yang disebut dengan kulliyat
al-khamsah (lima prisip umum). Kelima maqashid tersebut yaitu
- Hifdzu din (melindungi agama),
- Hifdzu nafs (melindungi jiwa),
- Hifdzu aql (melindungi pikiran)
- Hifdzu mal (melindungi harta),
- Hifdzu nasab (melindungi keturunan).
Ironis nya saat
ini kelima point tersebut diatas sudah dirusak oleh tangan manusia yang angkuh,
karena hukum syara sebagai pelindung nya sudah ditolak dengan berbagai alasan
dan menggantinya dengan hukum dan aturan-aturan buatan manusia. Itulah kebodohan
yang paling nyata. Sama bodoh nya dengan Iblis yang menolak perintah Allah Swt.
Saat diperintahkan untuk bersujud pada Adam AS.
Dalam firman
Nya Allah Swt menyebut perbuatan mereka itu dengan istilah yang sangat jelas
dan tegas.
أُوْلَٰٓئِكَ
ٱلَّذِينَ ٱشۡتَرَوُاْ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡعَذَابَ بِٱلۡمَغۡفِرَةِۚ
فَمَآ أَصۡبَرَهُمۡ عَلَى ٱلنَّارِ ١٧٥
“Mereka itulah
orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan.
Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka.”
(QS.al
Baqarah:175).
Bagaimana nasib orang-orang sombong dan bodoh yang sudah
menolak hukum syara sebagai aturan hidup?. Firman Allah Swt. :
إِنَّ
ٱلَّذِينَ يَكۡتُمُونَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَيَشۡتَرُونَ بِهِۦ
ثَمَنٗا قَلِيلًا أُوْلَٰٓئِكَ مَا يَأۡكُلُونَ فِي بُطُونِهِمۡ إِلَّا ٱلنَّارَ
وَلَا يُكَلِّمُهُمُ ٱللَّهُ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمۡ وَلَهُمۡ
عَذَابٌ أَلِيمٌ ١٧٤
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah
diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit
(murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya
melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat
dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.”(QS. Al Baqarah:174)
Menolak
hukum Syara dan enggan menerapkan hukum-hukum Nya adalah dosa terbesar umat
manusia yang akhirnya mengundang berbagai adzab Allah Swt.[GS]
Wallahu
‘alam bishshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa komentar anda?